PERAN PUBLISITAS DALAM PUBLIC RELATIONS




TUGAS DASAR-DASAR PUBLIC RELATIONS
PERAN PUBLISITAS DALAM PUBLIC RELATIONS

Dosen Pembimbing : Rachmat Kriyantono, Ph.D

     NAMA       : Muhamad Reva Abrian Saputra
     NIM           : 165120200111041
     JURUSAN : Ilmu Komunikasi
     KELAS      : A-2 Dasar-Dasar Public Relations

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

PENDAHULUAN
Tulisan ini berisi review mengenai bagaimana menggapai publisitas media, berdasar buku public relations writting karya rachmat kriyantono, Ph.d. dalam rangka membahas bagaimana peran publisitas terhadap public relations dan pekerjaannya. Harapannya dengan ditulisnya artikel ini akan membantu menambah pengetahuan dan pemahaman pembaca mengenai apa itu public realtions, apa itu publisitas, bagaimana kedua hal ini berkaitan, dan bagaimana peran publisitas dalam public realtions itu sendiri.
            Public relations dan publisitas merupakan dua hal yang saling berkaitan. Tujuan public relations adalah untuk membangun citra positif di mata publiknya. cara yang dapat dilakukan untuk membangun citra positif di mata publiknya adalah dengan memberikan ketercukupan informasi kepada publiknya mengenai perusahaan. Kegiatan menyampaikan atau menyebarkan informasi ini disebut kegiatan publikasi (Kriyantono, 2008:40) Jadi melalui publikasi perusahaan akan menyebarkan informasinya sehingga dikenal. Sedangkan publisitas adalah publikasi yang menggunakan sarana media massa dalam jalan menyebarkan informasi. Jadi peran publisitas secara garis besar disini adalah sarana perusahaan melalui public relations untuk menyebarkan informasi. Dalam bahasan kali ini kita akan mempelajari secara dalam bagaimana kedua hal tersebut bekerja.

PUBLISITAS
Banyak orang keliru dalam memaknai publisitas (Publicity) dan publikasi (Publication). Merujuk pada Kriyantono (2008) seringkali masyarakat awam berpendapat bahwa publikasi dan publisitas adalah dua kegiatan yang sama, yakni sama-sama mengenalkan pihak luar (publik) pada suatu perusahaan tertentu. Padahal kedua hal tersebut berbeda. Perbedaannya terdapat pada media dari publikasi tersebut. “Publisitas adalah publikasi perusahaan yang dimuat media massa” (Kriyantono, 2008:41). Jadi, sebenarnya antara publisitas dan publikasi memang saling terkait satu sama lain. Publisitas merupakan bagian dari publikasi. Karena definisi dari publikasi adalah “ Kegiatan menyampaikan atau meyebarkan informasi..” (Kriyantono, 2008:40).
Publisitas adalah sarana yang digunakan public relations untuk memperkenalkan perusahaan terhadap publiknya., karena memiliki beberapa keunggulan. Kriyantono (2008) memaparkan terdapat beberapa kelebihan dari publisitas yakni :
1.      Publisitas memiliki kredibilitas tinggi di mata khalayak.
Karena pada dasarnya khalayak lebih mempercayai informasi yang diberikan oleh orang lain ketimbang anda langsung. Wartawan bukanlah bagian dari ‘mereka’ (perusahaan atau instansi lainnya) jadi, informasi yang disampaikan dianggap lebih objektif atau tidak memihak Informasi yang disajikan juga merupakan fakta karena dilihat dari sudut pandang orang lain yang melihat langsung.
2.      Publisitas tidak berbayar
Yang dimangsud tidak berbayar tidak memerlukan biaya sewa untuk kolom surat kabar, slot waktu untuk radio dan televisi atau ruang untuk media lainnya (Kriyantono, 2008 : 46). Hal ini yang merupakan pembeda publisitas dengan iklan. Jika iklan dalam pemasangannya di media massa harus membayar space, publisitas tidak berbayar. Karena apa yang dimuat di media massa murni keinginan dari wartawan yang memberitakan bukan merupakan keinginan dari perusahaan terlebih public relations perusahaan tersebut.
Penjelasan tersebut sesuai dengan Blanco, J (2004,  h. 1) yang mendefinisikan tentang publikasi:
Publicity is free, perceived as objective, and defined as any kind of media or news coverage. Every time you see someone interviewed on a television or radio show, in a newspaper or magazine, that’s publicity. No one paid the media outlet to do the interview. A persistent and assertive publicist convinced a producer or editor that this particular guest would provide information that would impact lives.
3.      Publisitas memungkinkan cerita lebih detail tentang produk dan perusahaan
Publisitas menjelaskan detail produk, mulai dari produk apa, dimana dan kapan peluncurannya serta tempat mendapatkannya, siapa yang memproduksi, mengapa diproduksi untuk tujuan apa, dan bagaimana penjelasan mengenai produk tersebut bahkan sampai ke detail yang rumit mengenai detail produk atau perusahaan bisa juga diperoleh wartawan saat launching, sehingga upayakan agar publisitas mengenai produk atau perusahaan dulu yang muncul, baru iklannya yang keluar. Karena jika iklan dulu yang keluar, nilai dari produk tersebut akan menurun.
4.      Dapat menjelaskan mengenai “cacat produk”
Yang dimangsud menjelaskan cacat produk disini adalah publisitas bisa digunakan untuk memberikan penjelasan detail mengenai cacat produk yang sebelumnya telah diberitakan atau diketahui publik, karena sifat publisitas yang detail dan terpercaya. Disini wartawan dapat menjadi penyelamat suatu perusahaan. Beberapa produk mengalami kecacatan produk. Namun, terkadang ketika terjadi kecacatan pada suatu produk hal tersebut dapat disebabkan oleh dua hal. Pertama, kecacatan yang memang benar-benar ada pada produk tersebut dan kedua kecacatan yang dibuat-buat oleh pihak lain yang tidak menyukai adanya produk tersebut atau perusahaan pemilik produk tersebut.  Public relations bisa mengundang wartawan dengan press gathering atau press tour, untuk melihat proses produksi barang secara langsung. biarlah wartawan melihat dan menulis sendiri apa yang dia lihat.
            Walaupun memiliki beberapa kelebihan, ternyata publisitas memiliki beberapa kekurangan, diantaranya :
1.      Tidak dapat dikontrol
Karena wewenang atas pemberitaan berada di tangan wartawan dan editor, public relations tidak memiliki wewenang untuk menentukan apakah suatu berita dimuat atau tidak, kapan informasi dimuat, dimana dan bagaimana informasi dimuat, public relations tidak berwenang atas hal itu. Bisa saja informasi tidak dimuat, karena menurut editor informasi belum bernilai berita atau tidak sesuai dengan kaidah jurnalistik untuk dijadikan berita, atau juga bisa berita dimuat tapi tidak langsung setelah public relations mengirimkan press release, atau bisa juga fokus berita diubah tidak sesuai dengan harapan public relations. Hal ini dikarenakan juga pemberitaan atas informasi merupakan hal yang tidak berbayar, sehingga memang wewenang sepenuhnya ada di wartawan dan editor. Karena itu publisitas disebut sebagai informasi yang tidak bisa dikontrol (uncontrolled infromation).
2.      Tidak dapat mengontrol jenis informasi yang dimuat.
Karena public speaking tidak memiliki wewenang atas pemuatan berita termasuk informasi dari berita tersebut. Terlepas apakah public relations secara sengaja atau tidak sengaja, media bisa memberitakan sesuka hati. Ada beberapa kejadia dimana yang diberitakan adalah infromasi negatif mengenai perusahaan, hal ini menjadi sulit diperbaiki. Meskipun pihak public relation telah mengupayakan strategi yang bagus atau bermacam-macam namun pihaknya juga tak dapat memastikan sisi apa yang akan dilihat oleh wartawan. Sisi yang bagaimana yang akan dikabarkan dan bagaimana wartawan itu menceritakannya pun ada di tangan wartawan/media massa itu sendiri. Setiap berita di media mengenai perusahaan menimbulkan dampak publisitas bagi perusahaan.
3.      Nonpersonal Communication
Karena publisitas merupakan pemberitaan dari media hal ini menyebabkan komunikasi hanya terjadi melalui satu arah yakni dari media ke publik saja. Khalayak hanya bisa membaca dan melihat Informasi yang dimuat di media tanpa ada kemungkinan dialog-interaksi langsung.
            Dari kelebihan dan kekurangan publisitas kita dapat melakukan analisis peranan dari publisitas mengapa menjadi penting dalam membantu kinerja dari public relations, untuk kekurangan sendiri public relations bisa menganalisisnya bagaimana menanggulangi kekurangan tersebut dan merubahnya menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan peluang sis positif dapat lebih dimanfaatkan secara baik.

PERAN PUBLISITAS TERHADAP PUBLIC RELATIONS
            Seperti yang kita tahu bahwa public relations diharapkan dapat membantu membentuk citra dan presepsi yang baik atas perusahaan di mata publik. Citra yang baik ini dibawa dengan memberikan informasi perusahaan kepada publiknya. Kriyantono (2008) menjelaskan ruang lingkup pekerjaan public relations dengan sebutan PENCILS. PENCILS merupakan singkatan dari Publication & Publicity, Event, News, Community Involvelment, Identity-Media, Lobbying, dan Social Investment. Fokus kali ini mengenai Publication & Publicity. Disini publication & publicity merupakan salah satu cara yang digunakan oleh public relations sebagai cara dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Pihak public relations akan mengupayakan menyebarkan berita-berita positif di media massa supaya publik memiliki kesan yang baik. Sehingga, anggapan bahwa perusahan/organisasi tersebut memiliki kredibilitas tinggi dan terpercaya akan  muncul. Kepercayaan atau citra baik tersebut tentu akan meningkatkan daya tarik publik hingga pembelian meningkat.
            Sejalan dengan yang dipaparkan Kriyantono (2008) ketika membuat press conference misalnya, public relations tentu berharap agar hal tersebut diliput sehingga informasi mengenai perusahaan bersangkutan dapat tersampaikan ke publik. Kemudian, ketika suatu press conference tersebut diberitakan oleh media, di saat itulah media menjadi pihak lain yang memegang peranan menceritakan informasi mengenai suatu perusahaan. Dengan demikian,  public relations berhasil memperbesar peluang meningkatkan citra perusahaannya dimata publik. Namun, untuk di liput oleh suatu media tidaklah mudah karena harus ada sisi menarik atau penting menurut peliput berita agar dapat dimuat dalam koran,televisi bahkan radio.
            Jika kita lihat dari kelebihan publisitas, dengan kredibilitas yang tinggi dari publisitas yang memuat informasi mengenai perusahaan, tentunya orang juga akan menganggap perusahaan lebih kredible. Disini berlaku prinsip “let someone else tell about you” atau biarkan orang lain bercerita tentang diri anda (Kriyantono, 2008:45). Orang akan mempercayai infromasi yang orang lain berikan mengenai anda dari pada anda sendiri yang memberikan informasi tersebut. Coba saja kita lihat saat salesman mempromosikan barang dagangannya, kita tentu akan berfikir tentu saja karena itu barang dagangannya, pasti dia akan menonjolkan barang dagangannya sendiri. Berbeda saat orang lain yang menceritakan barang dagangan si salesman kepada anda. Publisitas pada dasarnya adalah strategi yang menerapkan prinsip ini.
            Lalu publisitas akan membantu menghemat pengeluaran dari perusahaan karena sifatnya yang tidak berbayar. Karena dasarnya publisitas berbeda dengan iklan, yang dimana berbayar untuk setiap penyewaan kolom iklan atau duras di televisi radio. Selain menghemat pengeluaran, dampak publisitas terhadap mengenai suatu produk semisal akan lebih baik dengan langsung terbangunnya kredibilitas akan perusahaan atau produknya, karena kredibilitas publisitas lebih baik, yang berarti orang akan lebih pecaya atas informasi yang diberitakan, ketimbang iklan yang memiliki tingkat kredibilitas yang lebih rendah dari publisitas. Selain itu, publisitas akan memungkinkan untuk memberikan infromasi lebih detail mengenaik perusahaan atau produknya. Disini berlaku prinsip awal tujuan public relations untuk menciptakan citra positif dimana citra positif terbangun dengan ketercukupan informasi mengenai perusahaan, dengan publisitas informasi yang diberikan akan detail dan ketercukupan infromasi pun akan terpenuhi.
            Sedangkan untuk kekurangan publisitas public relations dapat menanggulanginya dengan membangun hubungan yang baik dengan media. Disini berlaku prinsip “wins editor heart & mind” yang berarti “menangkan hati dan pikiran ediotr” (Kriyantono, 2008:70). Disini public relations perlu membangun hubungan yang baik dengan memenangkat hati dan fikiran sang editor publisitas dalam media. Kualitas liputan berita di media sangat dipengaruhi oleh kualitas hubungan media. Karena pada prinsipnya media dan public relations layaknya simbiosis mutualisme. Public relations butuh media dalam rangka penyebaran informasi mengenai perusahaan. Media sejatinya juga butuh public relations, karena dapat membantu mereka dalam pencarian berita, untuk memenuhi hak masyarakat akan informasi. Dari penjelasan tersebut, meskipun publisitas memiliki kekurangan, namun jika public relations bisa memanfaatkan kekurangan tersebut untuk ditanggulangi, hal itu malah akan menjadi titik point untuk memaksimalkan kelebihan-kelebihan dari publisitas. Peran publisitas akan lebih baik dan maksimal lagi disini.

DAFTAR PUSTAKA
Kriyantono, R. (2008). Public Relations Writing: Teknik Produksi Media Public Relations dan
Publisitas Koorporat. Jakarta: prenadamedia Group.

Komentar

  1. Peran Publisitas Dalam Public Relations >>>>> Download Now

    >>>>> Download Full

    Peran Publisitas Dalam Public Relations >>>>> Download LINK

    >>>>> Download Now

    Peran Publisitas Dalam Public Relations >>>>> Download Full

    >>>>> Download LINK f1

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer